Re-launching SAQINA.COM

Re-launching SAQINA.COM
Bisnis online sering dibayangkan mudah. Namun kami ingin mengelolanya sebaik toko-toko offline kami.

Sunday, November 30, 2008

Maaf, Saya bukan Orang Gajian Lagi

Di-copy dari Koran Media Indonesia
Edisi Cetak : Minggu, 30 November 2008

BERPINDAH status dari orang gajian menjadi pengusaha membutuhkan persiapan mental dan strategi yang matang.
Keterbatasan modal bukan halangan.

Posisinya sebagai project manager membuat Mohamad Rosihan, 36, tahu betul jika dengan hanya dua proyek besar, perusahaan tempatnya bekerja bisa menutup biaya operasi selama setahun penuh. Tak puas hanya menikmati cipratan proyek itu saat gajian, Rosihan pun segera memutuskan untuk pindah kuadran. Namun, ia mengaku cukup hati-hati untuk berpindah status, dari seorang pekerja jadi pebisnis.

Alumnus Institut Teknologi Bandung ini terlebih dahulu menguji kemampuannya sebagai seorang self employee pada bisnis konsultan teknologi informasi yang dikelolanya sejak 2002. "Modalnya, sebuah proyek senilai Rp30 juta, saya pikir cara ini bisa membuat saya memperoleh seluruh nilai proyek, tak seperti pekerja yang cuma dapat gaji," kata Rosihan.

Selama setahun ia mencicipi pengalaman repotnya mempekerjakan diri sendiri pada bisnis yang dikelolanya. "Namanya berbisnis di sektor jasa yang knowledge based itu memang akan melelahkan. Semuanya bergantung pada kita, proses pendelegasian berjalan lamban dan sulit," kata Rosihan.

Karena sadar bahwa keleluasaan mengatur waktu dan melakukan inovasi, dua hal yang selama ini diimpikannya saat mulai berbisnis, nyaris mustahil terwujud jika ia tetap bertahan di kuadran self employee. Ia pun segera banting setir. Sejak 2004, ia menggeluti bisnis ritel fesyen muslimah. "Memang harus ada shortcut, untuk beralih dari self employee menjadi seorang business owner. Orang sering heran, kok seorang dengan latar belakang teknologi informasi seperti saya bisa bisnis baju, padahal ini shortcut saya," kata Rosihan.

Bisnis barunya itu ternyata jauh lebih dahsyat daripada perkiraannya. Pendapatan 10 kali lebih besar daripada gaji berhasil dibukukannya hanya dalam waktu enam bulan. Kini di saat sepi, toko-tokonya bisa membukukan omzet Rp30 juta hingga Rp60 juta. Di saat panen Lebaran, bisa mengalirkan perputaran uang hingga Rp150 juta sampai Rp450 juta.

Jalur aman Menjalankan bisnis berbasis self employee, seperti yang dilakukan Rosihan di awal perjalanannya sebagai pengusaha, kata Aidil Akbar, Chairman International Association of Registered Financial Consultant (IRAFC), adalah langkah pindah kuadran yang paling tepat.

"Lakukan dari yang mudah dulu, beli franchise atau jadi self employee bisa jadi pilihan. Begitu pula saat akan berpindah dari tahap pekerja yang juga pebisnis sampai total fokus usaha. Buat yang biasa jadi orang gajian, semuanya harus dipersiapkan secara terencana dan bertahap, baik itu dari segi manajemen maupun keuangan," kata Indonesia Senior Partner Pavilion Wealth Management itu.

Hal senada juga diungkapkan Yanti Isa, 41, pendiri PT Magfood Inovasi Pangan. Ia baru memutuskan untuk total jenderal di bisnis bahan pangan dan makanan cepat saji setelah tujuh tahun menjalankan bisnisnya. "Padahal, setelah dua-tiga tahun, saya sudah balik modal. Karena saya ingin benar-benar menjadi business owner dulu sepenuhnya, baru saya melepas pekerjaan di tahun ketujuh," kata Yanti.

Kini, setelah tujuh tahun berbisnis, Yanti mengaku pendapatannya sebagai pebisnis belum menyamai gaji dan keuntungan yang ia terima sebagai direksi di sebuah pabrikan bahan pangan ternama. "Karena, saya memilih untuk tidak mengambil semua penerimaan dari hasil bisnis. Saya memilih untuk menginvestasikannya kembali, misalnya untuk beli properti," kata Yanti yang mengaku kini mesin bisnisnya bisa membukukan omzet Rp500 juta per bulan.

Jika Yanti menjadikan indikator statusnya sebagai business owner sebagai pertanda kapan ia melepas status pekerjanya, Ryad Kusuma, pebisnis fesyen dan saham, menjadikan ukuran omzet sebagai indikator kapan ia bisa melepas status pekerjanya. Ia memutuskan mengucapkan selamat tinggal pada kantornya setelah toko-tokonya membukukan omzet Rp200 juta per bulan. Ryad yang tergabung dalam komunitas pebisnis Tangan di Atas (TDA) kini resmi menyandang status TDA. Sebelumnya, Ryad masih tergolong amfibi, alias pekerja yang juga pebisnis. Usaha sudah di tangan, tapi kemampuan dan nyali belum mumpuni sehingga belum cukup percaya diri untuk menanggalkan status orang gajian. Sebagian anggota TDA lainnya bahkan masih berstatus 'tangan di bawah' alias (TDB), mengandalkan gaji semata buat penghidupan mereka.

Namun, sebelum mantap membuat surat pengunduran diri, seorang pebisnis pemula minimal mesti memahami dasar manajemen bisnisnya dengan tekanan pada tata kelola pemasaran dan komunikasi bisnis. Ilmu dasar itu wajib dipelajari jika memang ingin usahanya berkembang dan jadi penopang utama kehidupan mereka. Namun, tidak harus punya pengetahuan dulu baru jadi pengusaha karena pelaku usaha biasanya belajar sambil praktik di lapangan.

"Semua harus dipelajari dengan cepat dan mengaplikasikannya dengan cepat pula," kata Rosihan. Singkirkan pula mental blocking, yang menurut Yanti Isa, adalah kendala paling besar, bahkan melampaui keterbatasan modal.

Jadi, kapan Anda kirim surat resign?

(Gusvarice, Zat/M-3)

salam sukses
rosihan

Sunday, November 16, 2008

SAQINA.COM di Topik Siang AN TV

Setelah pengambilan gambar pada tanggal 8 November 2008, akhirnya http://www.saqina.com/ jadi ditayangkan pada Minggu 16 November 2008 jam di liputan Topik Siang di AN TV 11.30.

Liputan dalam segmen Yang Muda Yang Punya Usaha ini, http://www.saqina.com/ diliput dalam konteks bisnis online. Liputan yang cukup lengkap, fokus pada proses bisnis online, mulai dari pengadaan barang, pemotretan, dan tampil di webstore.


Dari sisi pelanggan, ditampilkan mulai dari belanja, pilih barang di webstore, sampai barang di-packing dan dikirim via jasa pengiriman.

Tayangan sekitar 5 menit ini terasa cukup panjang. Tampilan gambar toko online diekspos sedemikian baiknya. Juga wawancara dengan Ines ditampilkan dengan lengkap.

Berkah dari liputan ini, sama seperti Liputan TPI pada http://www.muslimdistro.com/ , adalah order yang cukup banyak. Hanya 15 menit setelah tayang. Tapi karena di AN TV tidak menayangkan No.Telepon dan HP, maka kebanyakan order via Shopping Cart. Namun beberapa yang mengetahui data contact di webstore, beberapa Call dan SMS.

Salah satu order yang cukup surprise adalah dari Brunei Darussalam. AN TV ternyata sampai Brunei. Ordernya juga langsung grosir kodian. Order ritel terbanyak dari Makassar, Medan, Bontang, Padang, Sumsel, Kerinci, dan beberapa kota lainnya.

Hikmah dari liputan ini, adalah : "Ubah Webstore Anda Sedemikian Sangat Mudah Dipahami oleh Pelanggan". Karena dari beberapa telpon yang masuk, sangat tertarik produk yang dijual, tetapi hanya bisa connect internet tetapi belum familiar dengan Webstore. Webstore kami masih dirasa sulit dipahami. … ini masukan yang sangat penting !. Thanks to our customer. Saya masih harus belajar banyak tentang webstore dan Marketing Online.

Alhamdulillah, di Tahun Tikus 2008 yang penuh keberuntungan ini, SAQINA telah diliput beberapa media. Mulai dari Tabloid Ritel, 6 halaman di Majalah Wirausaha & Keuangan (WK) pada bulan Mei, 2 halaman di Majalah PENGUSAHA dan TPI pada bulan September, dan sekarang AN TV di bulan November. Ini semua adalah berkah dari Silaturrahmi.

Bagaimana Saqina.com kok bisa diliput di 2 TV Nasional ? saya sendiri tidak tahu jawabannya. Karena pihak TV-lah yang pertama menghubungi kami, jadi kami dengan senang hati menyambutnya. Yang pasti ini adalah bentuk nyata sebuah rejeki. Jika dikonversi nilainya (dibandingkan dengan biaya tayangan iklan komersial per menit) mungkin baru terbayang nilainya. Terima kasih sebesar-besarnya untuk AN TV.

Salam sukses

rosihan

Sunday, November 9, 2008

Kunci Sukses Pedagang adalah TTM

Salah satu kunci sukses berdagang adalah Time to Market (TTM). TTM adalah ilmu manajemen yang sudah jadul, jaman dulu kita kuliah manajemen umum pasti kita pernah mempelajarinya. Walau jadul, TTM tetap sering digunakan sampai hari ini.

Definisi TTM menurut wikipedia adalah seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sebuah produk dari mulai dipikirkan hingga siap dijual.

Tapi definisi TTM menurut pedagang adalah seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sebuah produk dari mulai dibeli saat kulakan hingga siap dijual ditoko.

Tapi secara sederhana, praktis dan aplikatif menurut pedagang (SAQINA), TTM perlu ditambahkan TTC (Time to Cash), yaitu seberapa lama produk itu dari mulai dijual di toko sampai menjadi uang ! Jadi bukan hanya siap dijual, tapi sudah jadi uang cash !

TTM dan TTC adalah urat nadi berdagang. Semakin pendek TTM dan TTC, cashflow semakin sehat. TTM dan TTC yang pendek dapat memberikan indikasi-indikasi berikut :

- Dari aspek ragam produk, ini bisa menunjukkan pilihan-pilihan ragam produk kita tepat, bisa diserap pasar lebih cepat.

- Dari aspek tren model produk, ini bisa menunjukkan pilihan-pilihan model sesuai tren yang ada di persepsi konsumen.

- Dari aspek komposisi, ini menunjukkan kemampuan kita dalam ketepatan menentukan seberapa banyak kita kulakan produk sesuai dengan jumlah ragam, model, seri ukuran, dan seri warna produknya.

- Dari aspek alokasi budget, ini menunjukkan keakuratan kita dalam mengelola alokasi modal kulakan secara tepat untuk dibelanjakan.

TTM dan TTC yang pendek akan berdampak sangat positif seperti :

- Meningkatkan margin. Pertama karena dalam 1 masa operasional bisa memutar beberapa kali produk dengan TTM dan TTC yang pendek. Kedua, perputaran yang cepat, otomatis memberikan margin yang lebih sering.

- Meningkatkan hubungan baik dengan produsen/supplier. Hukum umum dalam berdagang, semakin sering ada beli ke satu produsen/supplier, maka akan mendapatkan beberapa privilage khusus, misal harga pokok barang lebih baik, support produk-produk terbaru, dicantumkan dalam promo mereka, dll.

- Meningkatkan citra toko kita dimata konsumen sebagai toko yang model-model produknya selalu terbaru (ikut tren), seri warna dan ukuran terlengkap, dan harga yang terjangkau (lebih murah dari lainnya). Model baru muncul di sinetron tadi malam, lusa produknya sudah ada di toko kita, dan langsung terjual melalui promosi SPG toko.

- Dan lainnya masih banyak.

Nah, apakah TTM dan TTC yang pendek sebuah toko bisa ditiru ??? ini yang tidak mudah. Butuh suatu kompetensi (pengetahuan + skill + pengalaman + ide) berdagang yang perlu jam terbang untuk mewujudkannya. Tapi jangan kuatir, semua bisa dipelajari.

TTM dan TTC akan sangat DAHSYAT bila kita gabungkan dengan CASHFLOW TORNADO. Nantikan tulisan berikutnya.

Salam sukses
Rosihan
http://www.saqina.com/