Film dokumenter Kantata Takwa telah dirilis. Film ini wajib saya simpan DVD-nya. Agar anak-anak saya tahu, sampai hari ini, belum ada mahakarya musik Indonesia se-kualitas Kantata Takwa. Kualitas liriknya telah menyandera jiwa.
Semua syair dalam lagu-lagu mahakarya Kantata Takwa 18 tahun lalu masih menancap tajam hari ini. Semua lagu masih saya dengarkan, dan anak-anak saya wajib mendengarkan juga. Saya bahkan menjadikan lagu “Paman Doblang” menjadi sebuah dongeng, yang saya ceritakan sambil mendengarkan lagunya.
Satu lagu ajaib yang selalu terkenang, lagu Kesaksian dari Kantata Takwa, kalimat-kalimat yang dilahirkan oleh WS Rendra, hadir dalam lirik yang dahsyat. Satu kalimat ajaib yang selalu saya ingat, adalah kalimat “Terbiasa hidup sangsi”
Ya, kalimat “Terbiasa Hidup Sangsi”. Saya sering kali menggunakannya sebagai “ejekan”. Ya, ejekan atas sikap-sikap penakut, peragu, tidak berani melangkah, tidak berani memilih, tidak berani mengambil keputusan, dan pasti tidak berani mengambil konsekuensinya.
Ya, kalimat “Terbiasa Hidup Sangsi”. ”. Saya sering kali menggunakannya sebagai kesimpulan sesaat, ketika ingin membangkitkan semangat mereka untuk menjadi pejuang kehidupan. Mereka memang dihinakan (oleh diri mereka sendiri). Mereka Tanpa daya, Ya tanpa daya (tanpa potensi, karena sepanjang waktu mereka mereduksi potensinya sendiri). Ya ..mereka-mereka itulah … yang akhirnya Terbiasa Hidup Sangsi.
Sangsi atas rahman Tuhan-nya, Sangsi atas berkah kehidupan-nya, Sangsi atas takdir Tuhan-nya. Sangsi atas bisikan jiwa-nya, Sangsi atas nikmat sehat raga-nya, Sangsi atas kekuatan pikirannya, Sangsi atas segala potensi dirinya, Sangsi atas segala peluang-nya, Sangsi atas langkah-nya, Sangsi atas hak suksesnya, Sangsi atas segala untuk diyakini-nya.
Terbiasa Hidup Sangsi … semoga tidak menjadi Sangsi Atas Segala Hal di Muka Bumi ….
Merekalah “Orang-orang yang harus dibangunkan …”
salam
rosihan
Tuesday, October 28, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
tulisan yang bagus sekali
om, upload dong film nya?
Post a Comment