Sekilassaya pernah mendengarkan talkshow di Smart FM, dengan pembicara Zaim Saidi Direktur PIRAC (Public Interest Riset and Advocacy Center), yang mengatakan, bahwa transaksi sektor riil didunia ini hanya 2%, dibandingkan sektor keuangan yang 98%. Padahal sektor riil yang 2% itulah yang menghidupi sesungguhnya kehidupan ini.
Saya lalu browsing di internet, dan menemukan banyak tulisan Zaim Saidi, saya cuplik sebagian disini :
“Di pasar uang dunia kini transaksi Dolar telah mencapai angka 800 trilyun Dolar AS per tahun. Sementara nilai perdagangan dunia yang merupakan sektor nil ‘hanya’ 4 trilyun Dolar AS per tahun. Artinya, transaksi di pasar uang itu besarnya 20 kali lipat nilai transaksi perdagangan sektor riil. Kondisi demikian jelas mencemaskan, karena transaksi di pasar uang sesungguhnya bersifat maya, karena tidak ada barang yang diperdagangkan, kecuali uang itu sendiri. Fenomena itu kerap disebut ekonomi gelembung (bubble economy), karena nilainya yang begitu besar, tapi pada hakekatnya tidak ada barang riil yang diperdagangkan. Karena itu kita tinggal menantikan saatnya gelembung uang itu meledak, lalu meruntuhkan ekonomi global.”
Source : http://hidayatullah.com/index.php?option=com_content&task=view&id=19&Itemid=1
Saya merenung dan teringat dengan obrolan dengan temen saya yang konsultan keuangan, ketika kami mendiskusikan perdagangan saham dan sektor keuangan. Satu kata yang paling saya ingat, bahwa perdagangan saham adalah ZERO GAME. Apa itu zero game ? Yaitu suatu perdagangan dimana suatu keuntungan bisa terjadi karena adanya kebuntungan dari yang lainnya.
Temen saya bilang, kalau pingin kaya dengan cepat, ya main saham, itu sudah banyak bukti. Saat ini malahan banyak seminar yang menawarkan dengan pembuktian realtime, bahwa hanya dalam beberapa menit bisa dapat ribuan dolar. Mengapa itu bisa terjadi ? padahal itukan Zero Game ? kalau ada yang untung, berarti ada yang buntung dong .. oh itu pasti, karena :
- Banyak pemain saham pemula, yang mungkin sebagian besar loss, dan ngga mau main saham lagi, ini sumber keuntungan juga
- Banyak pemain saham menengah dan berpengalaman, yang memainkan uang investor, kadang untung kadang buntung
- Banyak pemain saham kakap, yang mampu menggoreng saham, bahkan menciptakan konflik didunia, baik secara politik maupun ekonomi, kadang meraup untung besar, tapi kadang buntung besar.
Lalu, kamu mau kaya disektor RIIL atau TAK RIIL ? wah, saya kebingungan. Kalau menuruti nafsu, maunya kaya cepat dan mudah, dan hasilnya kuayaaa banget. Tapi apa itu yang saya cari ? (kata saya dalam hati).
Pikiran saya melayang di Januari 1997, ketika saya masuk ASTRA. Saya teringat falsafah Astra, “Sejahtera Bersama Bangsa”. Saya teringat Hymne Astra, yang isinya begitu mengena. Om William pasti menginginkan kaya bersama karyawannya, masyarakatnya, negaranya.
So .. jika anda ingin kaya bersama bangsa, ya mainkan peranan kehidupan anda di sektor RIIL. Karena setiap usaha anda, meneteskan rupiah demi rupiah ke kantong karyawan anda, lalu mengalir ke keluarganya, lalu terbelikan di warung-warung tetangganya, lalu menghidupkan ekonomi desanya, kotanya dan negaranya.
Tapi jika anda pengin kaya cepat, mainkan peranan kecerdasan anda, di sektor TAK RIIL, yang memang menjanjikan keuntungan raksasa. Anda bisa kaya sendiri tanpa punya karyawan.
Ya itulah ekonomi dunia saat ini, hanya 2% yang menghidupi, namun ada 98% yang menjadi ilusi kekayaan dunia.
Salam
rosihan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
5 comments:
Saya setuju banget. Dan saya berpendapat kalau transaksi tapi tidak ada barang/jasa riil yang diperdagangkan maka transaksi itu pada hakekatnya adalah HARAM
98%.. itu besar sekali,
dan pasti banyak peluang disana,
kalo kita bisa ikut,
ikut dapat profitnya,
lalu profitnya digunakan utk buka usaha di sektor riil,
rasanya justru akan membantu pak...
kesetujuan saya akan semua kemungkinan ini membuka wawasan tanpa menggeser BENAR yang teryakin indah. orang muda seperti saya pernah tergoda besarnya peluang kaya ini. tapi tamparan halus untuk tidak berkompromi dan tidak memanusiakan BENARNYA menyadarkan saya. uang hanya alat dan harus tetap menjadi alat.....dalam semua proses kita mencari celah tempat abadi agung disisinya. makasih ya pak atas tulisannya, khususnya yang ini.
suwun.
evi tdaJOGLO
newumi.blogspot.com
umepoem.blospot.com
Salam kenal pak rosihan...
Kasihan juga ya orang2 yg sibuk di sektor tidak riil, tapi gimana caranya bisa berpartisipasi di sektor riil dengan jadi pengusaha seperti anda/
Ijin buat upload artikelnya ya pak..
Salam kenal pak rosihan...
Kasihan juga ya orang2 yg sibuk di sektor tidak riil, tapi gimana caranya bisa berpartisipasi di sektor riil dengan jadi pengusaha seperti anda/
Ijin buat upload artikelnya ya pak..
Post a Comment