Re-launching SAQINA.COM

Re-launching SAQINA.COM
Bisnis online sering dibayangkan mudah. Namun kami ingin mengelolanya sebaik toko-toko offline kami.

Friday, March 28, 2008

Enaknya Nongkrong di Republik Kuliner

Bersama TDA Bandung, Kamis sore 27 Maret saya menikmati enaknya suasana dan makanan di Republik Kuliner, buah karya Kang Agah. Waktu diumumkan di milis beberapa waktu lalu, saya sempat terhenyak membaca lokasinya, di Jl. Merdeka, di komplek Soes Merdeka, wah ..ini khan lokasi premium di Bandung. Ternyata benar. Lokasi Republik Kuliner ada disana. Lokasi yang dari dulu selalu ramai di Bandung, hanya berseberangan dengan BIP, beberapa meter dari KFC, McD dan Gramedia.

Bersyukur TDA Bandung sudah punya tempat nongkrong baru, yang cukup luas dengan suasana yang nyaman. Saya yakin bisa dikembangkan banyak acara TDA disana, mulai dari bedah buku, nobar, workshop, main bareng cash flow game misalnya atau hanya sekedar diskusi. Saya dengar tidak lama lagi akan hadir layanan hotspot disana. Saya sempat ngga percaya melihat harga-harga makanan disana, dijamin murah. Sangat pas buat kantong mahasiswa, juga kantong kita-kita. Ada pilihan makanan steak sampai seafood. Sempat diskusi juga, akan tambah rame jika ada pilihan mie dan makanan khas bandung.

Bersama Pak Faif, kita yang hadir benar-benar dapet rejeki disore itu. Sudah berkesempatan bertemu dengan temen-2 TDA seperti Pak Fauzi, Teh Leny, Pak Eko, Kang Agah, Mas Agus, Mas Risdy, Ibu Betty, dan beberapa rekan lainnya, kami semua bisa makan enak dan murah disana. Pas mau bubaran, Pak Fauzi Rachmanto dengan halus menolak kami-kami untuk bayar sendiri. Kami semua jadinya di traktir sama Pak Fauzi. Kata Pak Fauzi “soalnya murah banget disini, saya aja yang bayar ..!” He…he…he… jadi jangan takut makan kalau ada acara TDA Bandung di Republik Kuliner, dijamin murah, apalagi kalau ada Pak Fauzi, dijamin gratis euy … he..he..he… (thanks Pak atas traktirannya …)

rosihan . bandung . 270308

Tuesday, March 11, 2008

Entrepreneur Viagra

Lama Si Bedul tidak nampak. Ternyata selama beberapa bulan ini dia loyo banget. Semangatnya sedang ada dijurang kegelapan. Padahal beberapa waktu lalu Si Bedul masih berkobar-kobar dan berkoar-koar soal kewirausahaan. Sampai Gus Pur pun perlu memanggilnya secara khusus.

Gus Pur : “ Dul, kamu ini kemana aja ? ngga ada kabarnya itu sibuk atau tenggelam ?”

Si Bedul : “ Lagi tenggelam Gus, soalnya stamina bertahan njalanin bisnis lagi ngga ok, bisnis saya lagi lagi lesu, soalnya kemarin sudah sampai klimaks-nya “

Gus Pur : “Kamu emang bisnis apa sih ?

Si Bedul : “ Saya lagi bisnis bunga Gus, itu yang sekarang lagi banyak diburu orang, ada anturium dan gelombang cinta. Eh, pas saya sudah borong bibitnya dan coba nggedein itu bunga, pas udah gede dan siap jual, harganya sudah jeblok. Kata orang, trennya udah ganti ke Gelombang Rindu !... wualah, modal saya jadi tertanam di pojok pekarangan rumah saya Gus.”

Gus Pur : “ha..ha..ha …. (Gus Pur tertawa terkekeh-kekeh …), Kamu itu lucu Dul, semangat kewirausahaan kamu belum sebanding dengan kejelianmu melihat struktur suatu bisnis. Kamu masih terpukau dengan bisnis-bisnis yang sexy”

Si Bedul : “Ya gimana Gus, saya khan ngga mau nanggung resiko gagal, saya penginnya cepat untung, dan ya ngga salah saya masuk ke bisnis yang lagi sexy ini”

Gus Pur : “he..he..hi..hi …. (Gus Pur tertawa terpingkal-pingkal …), Kamu itu memang selalu tidak tahan melihat yang sexy-sexy Dul…

Kamu ini jangan selalu tertarik sama yang sexy. Sexy itu memang indah, menggairahkan. Tapi kadang menipu, sexy-nya itu kadang kemasannya doang. Dalamnya seringkali tidak seperti kemasannya. Sexy itu diciptakan, ada konsepnya, tidak terjadi begitu saja, trennya digulirkan, dicitrakan di media, lalu digunjingkan, dan dipamerkan secara terbuka, untuk selanjutnya supaya tercipta iklim perburuan.

Setiap saat selalu ada bisnis-bisnis sexy yang menarik banyak orang. Banyak orang tergila-gila anturium, gelombang cinta, ikan lohan, arwana, lobster, ternak jangkrik, ternak cacing, dan lainnya. Kamu semua itu pernah dengar khan ? semua menjanjikan keuntungan besar dalam sekejap. Sepertinya model bisnisnya gampang, simpel, dan semua orang bisa masuk. Bisnis-nya dikemas sedemikian sexy, bahkan ada kontes dan lomba-lomba segala. Padahal itu hanya untuk meningkatkan value secara bubble (gelembung).

Apa bisnis itu salah ? ..oh ngga … yang salah itu kamu Dul, yang ikut-ikutan. Mereka para pebisnis yang membesarkan bisnis anturium, gelombang cinta dan lain-2 itu enterpreneur betulan. Merekalah yang menciptakan value dari tidak terkenal menjadi terkenal dan diburu orang. Hidup matinya mereka dari bisnis itu. Mereka mengambil posisi yang fundamental, root, produsen, pencipta, pembuat value, dan menjual grosirannya. Mereka akan terus menciptakan tren melalui produknya.

Lah kamu korban dari value, kamu membeli eceran produk yang sudah terkemas oleh value yang berlebihan, dan kamu berharap bisa menjual ke orang lain, dan kamu hanya ingin untung jangka pendek dari selisih harga. Kamu tidak masuk dalam fundamental bisnisnya. Kamu hanya membelai-belai kulitnya. Kamu terkesima dengan sisi luar dari bisnisnya, yang kamu tanpa sadari sudah kamu anggap sebagai bisnis sebenarnya.

Nah, kalau kamu hanya tergila-gila pada bisnis apapun yang lagi sexy, pasti kamu hanya akan terpikat luarnya. Kalaupun kamu bisa menjalani bisnis-bisnis yang sexy itu, kekuatan-mu itu semu. Stamina enterpreneur-mu itu sesaat, kamu tidak lebih hanya sejenis Enterpreneur Viagra. On sebentar, tapi kalau bisnis sexy itu sudah sampai klimaks-nya, ganti tren, kamu pasti loyo.

Stamina entrepreneurship seperti itu tidak natural Dul, semu !. Karena Stamina entrepreneurship itu muncul hanya untuk menjalankan bisnis sexy itu, padahal kamu belum tahu bagian dalamnya dan segala permainannya dalam bisnis itu. Kamu belum pernah bersungguh-sungguh mencari, memilih dan mejalani bisnis yang fundamental, yang tentunya sesuai dengan mimpimu !

Stamina entrepreneurship yang natural hanya hadir jika pemicunya adalah mimpimu yang sesungguhnya. Lah mimpimu itu apa ? yang kongkrit ! jangan hanya bebas finansial dan passive income aja ! yang penting itu kendaraanmu apa ? Cari bisnis yang fundamental, yang pasti dibutuhkan orang sepanjang jaman.

Dasar kamu Dul, stamina enterpreneur-mu masih seperti naik turunnya syahwat-mu. Kadang on gak karuan, kadang loyo … (Gus Pur masih terkekeh-kekeh …)

Si Bedul : “ Lah terus gimana Gus (dalam hati, kurangajar nih si Gus, dipanggil hanya untuk diceramahi)

Gus Pur : “ha..ha..ha …. Ya sudah, kamu tirakat bisnis aja dulu, baca itu sejarah perusahaan-perusahaan besar yang umurnya sudah diatas 100 tahun ….

Cashflow Tornado – Cara Bisnis Kuno Yang Masih Manjur

Mungkin anda pernah lihat, si Engkong yang baru buka toko kelontong eceran di deket rumah. Waktu pertama buka langsung rame, kata orang-2 harganya murah. Si Engkoh memang sengaja pasang harga murah dibanding pesaing disekitarnya yang memang sudah lama jualan. Kata pesaingnya .. “Biasalah … toko baru, lagi cari pelanggan, entar juga balik harga normal”.

Apa Si Engkoh salah ? apa ngga bisa cari nilai tambah ? Waduh … boro-boro nilai tambah. Si Engkoh bisa jualan aja sudah bagus. Sudah modal cekak, ilmu marketing juga ngga jago-2 amat. Apalagi pengalaman punya toko besar, itu baru sebatas mimpi. Tapi apa sih tujuan awal Si Engkoh kok “nilai tambah-nya” main di harga lebih murah ? Apa alasannya

Si Engkoh memang lagi menerapkan apa yang saya istilahkan sebagai Cashflow Tornado, yaitu cara meningkatkan modal dengan menambahkan modal hasil profit di awal bisnis secara terus menerus sampai batas waktu tertentu. Semakin kecil modal, harus semakin kencang perputaran cashflownya. Jadi modal akan terus bertambah, dan tetap diputar lebih kencang. Ini adalah cara kuno pedagang tradisional pekerja keras dalam memulai bisnis. Layaknya angin tornado, lingkaran bagian bawah lebih kecil, berputar lebih cepat, makin keatas makin besar dan putarannya tidak terlalu cepat.

Anda ingin coba ? coba saja segera. Caranya, cari bisnis yang sudah ada, dan memang jelas-jelas rame yang ada disekitar kita. Misal, konter pulsa, perlengkapan motor, warung khusus rokok, dll. Yang pasti dibutuhkan banyak orang sekitar setiap hari. Misal, kita pilih buka warung khusus rokok, mulai rokok kretek sampai rokok putih, komplit.

Apa nilai tambah dari bisnis Warung Rokok ini ? kita cari-cari aja supaya ada. Tapi kita bisa bilang, dibandingkan pesaing sekitar, bahwa nilai tambahnya adalah pelayanan yang prima, tempat nyaman, tampilan etalase rokok yang keren. Dinding warung kita pasang poster iklan rokok dari semua produsen. Kita juga bisa sediakan meja kursi, dan jualan Kopi Gingseng. Pahami kenikmatan para perokok, merokok sambil ngopi enak sekali.

Nilai tambah yang utama adalah semua jenis rokok ada dan selalu tersedia, bisa dibeli satuan, 1/3 atau 1/2 bungkus. Bahkan bisa campur, atau tersedia paket campur yang isinya bisa Ji Sam Soe + Gudang Garam + Sampoerna Mild + Malboro. Boleh juga khan ? asal ngga campur ganja aja. Bisa juga rokok + serbuk kopi, yaitu rokok yang bagian luarnya diolesin endapan kopi lalu dikeringkan. Dan nilai tambah yang paling utama, HARGA ROKOK PALING MURAH !!!

Tapi klo harganya paling murah, berarti untung Warung Rokok ini paling kecil dong … Ya pasti, sudah tahu strategi jualan dengan harga paling murah, ya pasti untungnya paling kecil. Lalu apa strategis-nya bisnis kayak gini ? awalnya kita pasti tidak tahu. Kita maunya Warung Rokok kita langsung rame dan cashflow berputar cepat.

Ternyata setelah kita buka Warung Rokok, dan karena murah, pasti rame, maka tidak kita sangka-sangka kita akan mendapatkan ilmu seperti ini :

· Ilmu 1 : Kita baru tahu kalau profil pelanggan rokok disekitar kita sebagian besar adalah pelanggan papan bawah, artinya beli rokonya eceran, kalau ngga beli satuan, 1/3 atau ½ bungkus. Tapi sehari pasti merokok sekitar 5-12 batang. Dan mereka ini price sensitif. Karena tahu Warung Rokok kita paling murah, dalam waktu 1-2 minggu pelanggan mulai rame.

· Ilmu 2 : Karena kita ramah, kita bisa pelan tapi pasti berhasil mendapatkan gambaran kebutuhan pelanggan atas rokok mereka. Ternyata ada permintaan asesoris sekitar rokok, seperti asbak, korek zippo, dan korek api lainnya. Kita bisa langsung menambahkan item-item yang sebelumnya belum berani kita jual. Ternyata, jualan asesoris perokok ini untungnya bisa 200%. Jadi keuntungan rokok bisa tersubsidi dari jualan asesoris perokok.

· Ilmu 3 : Karena kita ingin mengkomunikasikan nilai tambah kita, maka setiap pelanggan yang datang kita berikan pelayanan terbaik, artinya, kita telah meng-komunikasikan nilai tambah warung rokok kita kepada orang yang tepat. Jika pelanggan makin banyak, kita tentu makin percaya diri menyampaikan nilai tambahnya.

Karena murah dan beberapa nilai tambah, perputaran barang cepat. Cash flow-nya relatif bagus, net profit per bulan selalu ada. Tapi untuk mencapai net profit tersebut, otomatis kita kalang kabut, karena kita harus kulakan rokok ke grosir rokok dan asesoris setiap hari. Kalau tidak kita tidak bisa jualan dengan murah. Tapi demi memutar cash flow, kita harus rela terhanyut dalam Cashflow Tornado.

Cashflow tornado kadang membuat pebisnis pemula merasa capek, tidak bernilai, tidak nyaman dibanding zona nyaman-nya selama ini. Mencari uang kecil aja kok susah, dan kadang dengan mudah men-justifikasi bahwa ini bisnis yang kurang menghasilkan. Padahal yang terpenting sebenarnya bukan hasil jangka pendek, namun proses pembelajaran mengelola dari modal kecil menjadi besar, dan bagaimana kita bisa belajar mendapatkan pelanggan dan mengenali keinginan dan kebutuhan pelanggan dengan tepat dan cepat.

2 tahun kemudian Si Engkoh sudah menjadi Raja Grosir Rokok terbesar di kotanya, dan pesaingnya hanya bisa bilang “gila …murah banget emang jualannya” ….

Kesimpulan :Cashflow Tornado bisa membesarkan modal, sekaligus mengkomunikasikan nilai tambah kepada target yang tepat, dan bisa belajar mendapatkan pelanggan dan mengenali keinginan dan kebutuhan pelanggan dengan tepat dan cepat.